DAKWAH PENYEJUK HATI

Senin, 19 Desember 2016

PENYESELAN ISTRI : Aku Membencinya Saat Ia Hidup, Namun Kini Aku Mencintainya Saat Ia Telah Tiada

Loading...

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya.

Loading...
"arial" , "helvetica" , sans-serif;">
Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain.

Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu satunya mereka.


Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara. Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku

Loading...
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : PENYESELAN ISTRI : Aku Membencinya Saat Ia Hidup, Namun Kini Aku Mencintainya Saat Ia Telah Tiada

0 komentar:

Posting Komentar