Loading...
Warga masyarakat berbondong-bondong
mendatangi Nabi Musa
‘Alaihis salam. Keturunan Bani Israil ini hendak
menyampaikan keluhan. Persediaan air semakin menipis, mendekati habis,
kemarau berkepanjangan, banyak ternak yang mati, pohon dan tumbuhan lain
pun bertumbangan.
![]() |
Sumber Gambar: Google.com |
Hanya manusia yang masih mampu bertahan
hidup karena optimasi akalnya. Berbagai cara ditempuh, demi usia hidup
yang lebih panjang. Maka kedatangan mereka kala itu, menuntut Nabi Musa
‘Alaihis salam untuk mendoakan, agar Allah Ta’ala berkenan menurunkan
karunia rahmat-Nya berupa hujan yang tercurah.
Anehnya, tak lama setelah itu, hujan
turun dengan sangat lebat. Saat orang-orang tengah sibuk bersukacita
itu, Nabi Musa kembali berkata kepada Allah Ta’ala, “Tuhanku, mengapa
Engkau memberikan hujan kepada kami? Bukankah tidak ada seorang pun di
antara kami yang keluar untuk mengakui dosanya?”
Allah Ta’ala memberitahu, orang tersebut
telah bertaubat, dan Dia Menerima taubatnya karena kesungguhannya. Saat
Nabi Musa memohon agar diberi tahu siapa orang tersebut, Allah Ta’ala
berfirman, “Wahai Musa, dulu ketika ia durhaka kepada-Ku, Aku tidak
pernah membuka aibnya. Apakah sekarang, Aku akan membuka aibnya ketika
dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat membenci
kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi
pengadu?”
0 komentar:
Posting Komentar